Bentuk Penyajian Tari Sambut Muara Enim Di Sanggar Belide Kabupaten Muara Enim
DOI:
https://doi.org/10.62383/realisasi.v1i3.209Keywords:
Form of Presentation of the Welcome DanceAbstract
The Muara EnimWelcom Dance is a traditional dance in Muara Enim Regency, the welcome dance is still developing today. The aim of this research is to describe the form of presentation of the welcome dance. To strengthen the research, the research interviewed 3 informants Dian PermanaJoeliusS.Pd, Elani DestiaristaS.Pd, Sri WulandariS.Pd, people who had received information about the welcome dance, from its presentation to how the welcome dance works displayed. The benefits of this research are to preserve existing arts, and it is hoped that it will be useful for: increasing the insiht of researchers and readers of this article, to know what the Muara Enim welcome dance is, for similar researchers so that it can be used as a reference. This research uses qualitative methods, data collection and retrieval techningques using observation, interviews and documentation techniques. The results of this researchis that the welcome dance is a form of presentation consisting of dancer are walking on tiptoe, hands stacked, opening right and left, praying up, picking right and left up. The music used in the welcoming dance includes drums, kromongan, simbal and gong. The make-up used by dancers for female dancers uses beautiful make-up while male dancers use handsome make-up. The costumes for the welcoming dance are clothes brackets, songketclosth, shawls, paksangko crowns, potpourri of flowers. The floor design is in the shape of the letter V and has straight horizontal and vertical lines. The property used by dancers of tanggai, betel taps, umbrellas and spears. The performance venue is like a performance stage in general.
References
(2022, November 22). Retrieved from Wikipedia : https : id.m. wikipedia. org/wiki/ Kabupaten_Muara_Enim
Destrinelli. (2023). Bentuk Penyajian Tari Maanta Batanghari. Jurnal Pendidikan dan Sains, 4.
Djelantik, A. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Ellfeldt. (2014). Pedoman Dasar Penata Tari. Lembaga Kesenian Jakarta, 26.
Giriwijoyo S, S. D. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hadi, Y. (2012). Koreografi. Yogyakarta: Cipta Media.
Haryono, S. (2012). Konsep Dasar Bagi Seorang Penari. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 29.
Hawkins. (2019). Mencipta Lewat Tari. Institut Seni Indonesia, 69.
Hera, T. (2014). Perubahan Bentuk Pertunjukan Tari Sembah Dalam Konteks Pariwisata di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Jurnal Seni Budaya, 209.
Hidayat, R. (2005). Wawasan Seni Tari. Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negri Malang, 4.
Jazuli. (1994). Sosiologi Tari edisi 1. Graha Ilmu, 9.
Maryono. (2012). Analisis Tari. Unnes Journal, 56-57.
Moleong, L.J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurdin. (2018). Tata dan Busana Tari Serasan Seandanan di Kabupaten Oku Selatan. Universitas PGRI Palembang, 44.
Prajastiwi, H. C. (2020). Perkembangan Tata Rias Fantasi/Karakter Tokoh Putri Songgo Langit dan Warok di Kota Ponorogo. Universitas Negri Surabaya, 93.
Rahmahani, A. I. (2020). Penerapan Tata Rias dan Busana Sebagai Pendukung Status Sosial Karakter Utama Dalam Film Fiksi"Rahim Puan". digilib, 4.
Ramadhani, D. U. (2017). Bentuk Penyajian Karya Tari "Laji" di Sanggar Panji Laras Kamedangan Probolinggo. Universitas Negri Surabaya, 4.
Rully Rochayati, M. (2019). Bukit Siguntang Dalam Pengembangan Konsep Ruang Koreografi Lingkungan Tari. Palembang: Sapu Lidi.
S, M. (1983). Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian.
Salim, P. s. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English.
Sedyawati, & Edi. (2012). Tari. Bandung: Pustaka Jaya.
Soedarsono. (1985). Dikat Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: ASTI.
Soedarsono. (1986). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Jakarta: DepDikBud.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Sumaryono. (2016). Bentuk Penyajian. Jakarta: Balai Pustaka.
Sy, H. (2013). Seni Tari dan Tradisi Yang Berubah Studi Terhadap Penciptaan Kolektif dan Perubahan Tari Tangan Masyarakat Padang Laweh. Yogyakarta: Media Kreativita.
Wahyudiyanto. (2008). Pengetahuan Tari. ISI Press Solo, 137.
Widyastutieningrum, S. R. (2014). Pengantar Koreografi. Surakarta: ISI Press Solo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Realisasi : Ilmu Pendidikan, Seni Rupa dan Desain
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.