Interaksi Manusia sebagai Makhluk Sosial dalam Ruang Publik menurut Jürgen Habermas: Studi Kasus Pameran Metamorfosart 6

Authors

  • Ifna Dini Rizkiyah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.62383/abstrak.v2i4.674

Keywords:

Public Space, Jurgen Habermas, Social Interaction, Metamorphosart

Abstract

This article will examine a concept of public space from Jurgen Habermas' perspective with a focus on the dynamics of human social interaction as social creatures in the broad public space zone. Through a detailed analysis of Jurgen Habermas' thoughts, this article will answer how a public space has a function as an arena where individuals and groups will participate in public discourse, such as forming recreational activities, forming academic activity venues, building social and cultural activities. , initiating a mindset in the form of opinions, ideas, ideas, discussions, and together building a context. Apart from all that, this article will also describe the challenges faced by contemporary public space zones in the digital and globalization era, focusing on the application of Jürgen Habermas' public space concept which offers a rich analytical framework for understanding the dynamics of social interaction in the context of modern society. Thus, it is hoped that writing this article will be able to contribute to the development of theory, reasoning and practice that is relevant to contemporary issues surrounding public space, such as the situation of public space as conceived from Jurgen Habermas' perspective.

References

Adiwijaya, D. (2010). Perbandingan antara etika Jürgen Habermas dan Richard Rorty sebagai prinsip dasar bertindak manusia. Humaniora, 1(2).

Ahmadi, D. (2008). Interaksi simbolik: Suatu pengantar. MediaTor: Jurnal Komunikasi, 9(2), 302.

Azizah, S. (2013). Kaitan desain ruang dengan perilaku pengguna pada bangunan publik. Dalam Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan.

Charles, G. U., & Rohwer, L. F. (2015). Habermas, the public sphere, and the creation of a racial counterpublic. Michigan Journal of Race and Law, 21(1), 4.

Darmawan, E. (2005). Ruang publik dan kualitas ruang kota. Dalam Proceeding Seminar Nasional PESAT (Vol. 1).

Gazali, M. (2017). Seni mural ruang publik dalam konteks konservasi. Jurnal Imajinasi, 11(1), 70.

Gedeona, H. T. (2019). Peranan ruang publik dalam kehidupan masyarakat multikultural. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Administrasi, 5(1).

Hantono, D., & Pramitasari, D. (2018). Aspek perilaku manusia sebagai makhluk individu dan sosial pada ruang terbuka publik. Nature: National Academic Journal of Architecture, 5(2), 85–93.

Hayati, S. (2018). Penaklukan ruang publik oleh kuasa agama. Jurnal Studi Agama, 2(1), 39.

Hidjaz, T. (2011). Interaksi perilaku dan suasana ruang di perkantoran: Kasus di dua lokasi kantor pusat PT Telkom, Bandung. Jurnal Rekarupa, 1(1).

Malik, A. (2018). Ruang publik sebagai representasi kebijakan dan medium komunikasi publik (Studi komunikasi kebijakan ruang publik Kota Serang). Jurnal SAWALA, 6(2).

Muhtar, A. (2021). Ruang publik dan dakwah di media sosial. Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan, 21(1).

Mulyadi, Y. Y., & Liauw, F. (2020). Wadah interaksi sosial. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2(1), 37–44.

Muttaqien, M. E. (2023). Konsep komunikasi Jürgen Habermas dalam ide demokrasi deliberatif dan tindakan komunikatif. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1).

Nelza Mulki Iqbal, M., Pradana, A. H., & Harshinta, K. A. L. (2022). Fleksibilitas desain arsitektur ruang publik skala RW. Vitruvian: Jurnal Arsitek, Bangunan, Lingkungan, 11(2), 163–172.

Parlindungan, J. (2021). Korelasi antara konfigurasi ruang publik dengan interaksi sosial: Pendekatan space syntax dengan studi kasus kawasan di Kota Malang. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 13(1).

Prasetyo, A. G. (2012). Menuju demokrasi rasional: Melacak pemikiran Jürgen Habermas tentang ruang publik. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 16(2).

Pujantara, R. (2014). Tata letak, konfigurasi, dan interaksi ruang pada rancangan arsitektur dengan konsep superimposisi dan hibrid dalam teori function follows form. Jurnal Forum Bangunan, 12(1).

Putra, G. A., & Triwahyono, D. (2019). Privatisasi dalam ruang publik: Studi kasus Taman Merbabu Malang. Pawon: Jurnal Arsitektur, 3(1), 70.

Saidaturrahmah, & Kholil, S. (2023). Dinamika ruang publik dan demokrasi di era new media. Ameena Journal, 1(4), 353.

Sánchez, A. (2015). Jürgen Habermas: Tindakan komunikatif, refleksivitas, dan dunia kehidupan. Kectayaososiologi, 67, E-24–E-51.

Sari, E. W., & Rini, H. S. (2023). Penciptaan ruang publik: Pemanfaatan dan pemaknaan kegiatan Car Free Day di Kota Kudus. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 12(2), 260.

Setiawan, R. (2023). Peran media sosial sebagai ruang publik: Tinjauan filosofis gagasan ruang publik Jürgen Habermas. Melintas, 39(3).

Syarif, S. (2022). Anak muda memaknai ruang publik di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. INOVASI, 1(3).

Vallmer, H. (2024). Accounting and the shifting spheres: The economic, the public, the planet. Accounting, Organizations and Society, 113, 7–8.

Yeti, A. E. (2018). Kajian arsitektur perilaku untuk ruang laktasi di ruang publik. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA), 1(2), 168–182.

Zaenuri, A. (2024). Harmoni komunikasi dalam interaksi manusia yang beradab. Jadid: Journal of Quranic Studies and Islamic Communication, 4(1).

Downloads

Published

2025-06-17

How to Cite

Ifna Dini Rizkiyah. (2025). Interaksi Manusia sebagai Makhluk Sosial dalam Ruang Publik menurut Jürgen Habermas: Studi Kasus Pameran Metamorfosart 6. Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu Seni, Media Dan Desain, 2(4), 23–32. https://doi.org/10.62383/abstrak.v2i4.674