Fungsi Mamözi Göndra pada Pesta Perkawinan di Masyarakat Nias Bukit Gado Gado Kota Padang
DOI:
https://doi.org/10.62383/misterius.v1i4.407Keywords:
Mamὃzi Gὃndra, Uses, FunctionsAbstract
This study aims to describe the Function of Mamözi Göndra Marriage Party in the Nias Bukit Gado Gado Community, Padang City by using a qualitative research method with a descriptive analysis approach. Stationery and camera supporting instruments. Data collection techniques are carried out by means of literature study, observation, interviews and documentation. The steps to analyze data are collecting data in the field, identifying data, clarifying data based on its type, and describing data. The object of this research is the Art of the Nias Community and this research shows how the Function of Mamözi Göndra in the Nias Community of Bukit Gado Gado which is displayed in the wedding party event. The results of the research on the function of Mamὃzi Gὃndra in the wedding party found that in terms of artistic form, Mamözi Göndra accompanies the Nias traditional dance offerings, entertainment and ceremonies which use Göndra, Faritia and Aramba as musical instruments and the lyrics used during the Maena Dance entitled Maena Ni Sikhi. Mamözi Göndra flourished at the Mendrofa Padang Big Family Ikatan Studio with the artist Yamohana Onelius Mendrofa. The Mendrofa Padang Big Family Association Studio is one of the studios in the Bukit Gado Gado area. Mamözi Göndra became the culture of the Nias people in Bukit Gado Gado.
References
Hendraty, L., Christin, M., & Esfandari, D. A. (2015). Transformasi musik gambang kromong pada komunikasi kultural masyarakat Cina Benteng. eProceedings of Management, 2(3).
Izzah, L. I. (2020). Pengaruh mendengarkan musik terhadap mood belajar pada mahasiswa Manajemen Dakwah Uin Suska Riau. Nathiqiyyah, 3(1), 38-43.
Jamalus. (1988). Pengajaran musik melalui pengalaman musik. Jakarta: Depdikbud.
Mudjilah, H. S. (2004). Teori musik: Diktat mata kuliah Teori Musik Prodi Pendidikan Seni Musik. Yogyakarta: FBS UNY.
Purba, M. (2007). Musik tradisional masyarakat Sumatera Utara: Harapan peluang dan tantangan. Medan: USU.
Saari, N., Sarji, A., & Basri, F. K. H. (2010). Muzik dan pembangunan sosial: Paparan dasar industri hiburan dalam akhbar-akhbar di Malaysia. Jurnal Komunikasi, Malaysian Journal of Communication, 26(2), 47-65.
Sedyawati, E. (1992). Wawacan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sijaya, A. (1984). Diktat seni musik: Stensilan pelajaran seni musik. Ujung Pandang: Makasar Sulawesi Selatan.
Simamora, H. (2016). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Gramedia.
Sinaga, S. S. (2017). Pemanfaatan pemutaran musik terhadap psikologis pasien pada Klinik Ellena Skin Care di Kota Surakarta. Jurnal Seni Musik, 6(2).
Sinaulan, S., Kaunang, M., & Sunarmi, S. (2023). Pengaruh musik terhadap kesenangan “Tulung Kerja” pada acara pesta perniakan di Desa Sion Kecamatan Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Selatan. Kompetensi, 3(6), 2366-2374.
Situmorang, D. D. B. (2017). Efektivitas pemberian layanan intervensi music therapy untuk mereduksi academic anxiety mahasiswa terhadap skripsi. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 2(1), 4-8.
Soedarsono, R. M. (2002). Seni pertunjukan Indonesia di era globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soewito. (1996). Mengenal alat-alat musik tradisional. Yogyakarta: Sinar Harapan.
Tumbijo, H. B. Dt. (1977). Minangkabau dalam seputar seni tradisional (Diktat SMSR). Padang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Misterius : Publikasi Ilmu Seni dan Desain Komunikasi Visual.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.